aptisi-sumut-hadiri-wisuda-universitas-terbuka-medan_2.jpg

APTISI SUMUT HADIRI WISUDA UNIVERSITAS TERBUKA MEDAN

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) SUMUT, menghadiri kegiatan wisuda Universitas Terbuka Medan, yang diselenggarakan di Hotel Danau Toba Internasional, Sabtu, 02 Juli 2022. Ketua APTISI SUMUT, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, SE.,MM, hadir dalam kegiatan wisuda dengan diwakili oleh Ketua Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional, H. Abdul Razak Nasution, SH.,Int., M.Sc.

Selain itu, hadir dalam kegiatan wisuda tersebut istri Gubernur SUMUT, Nawal Lubis; Perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia SUMUT, Rudi H; Kepala Dinas Pendidikan SUMUT, R. Zuhri Bintang; Sekretaris IGTKI PGRI Kota Medan, Tuti Syahyuni, SP.,S.Pd.,M.Psi; Pokja Kota Tebing Tinggi, Nelce Kaloeti, S.Sos.,M.Pd dan Vina Febriani, SE.; Pokja Simalungun, Aisyah Purba, S.Pd.; Pokja Tobasa, Ruslan Sitorus, M.Pd.; Pokja Asahan, Mishati, SE.,MM.; Pokja Balige, Tunggul Sianipar.; Pokja Sidikalang, Rapma Sibarani; Staf dari UNPAB, Robi Krisna, SE.,MH dan Oktariani Khamila; Ikatan Alumni Universitas Terbuka Medan, Ari Gunawan, M.Pd.; dan dari Tribun Medan, Iin Sholihin.

Dalam kegiatan yang menjadi simbolik peneguhan keberhasilan mahasiswa menyelesaikan studinya ini, Universitas Terbuka Medan kali ini mewisuda 500 Wisudawan/Wisudawati dari beberapa fakultas, di antaranya, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta Program Pascasarjana.

Wisuda menjadi akhir sebuah proses studi formal, dan menjadi awal proses pembuktian apakah ilmu yang didapatkan selama masa studi di kampus mampu bersaing dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan di dunia kerja, baik dari sisi soft skill maupun hard skill.  Inilah yang menjadi tantangan bagi para lulusan perguruan tinggi.

Hari ini para lulusan perguruan tinggi harus menghadapi kondisi persaingan dunia kerja yang demikian ketat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, dengan berbagai permasalahan yang ada, baik secara lokal, regional, nasional, dan internasional, yang saling terkait, dan saling mempengaruhi.

Dengan kondisi global tersebut, maka lulusan perguruan tinggi perlu mendapatkan pembekalan yang lebih, di luar kurikulum yang telah didapatkannya dari pendidikan di kampusnya. Karena itulah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik telah mencanangkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sejak tahun 2020 yang lalu.

Terkait dengan hal tersebut, dalam Wisuda Universitas Terbuka ini dilaksanakanlah MoU (Memorandum Of Understanding) antara Universitas Terbuka dengan Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan, dalam hal implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, antara Fakultas Sosial Sains UNPAB bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka, pada Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. 

Program ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa/mahasiswi untuk menguasai berbagai keilmuan untuk persiapan atau bekal dalam menghadapi tantangan dunia kerja, dengan kata lain memberikan kesempatan bagi mahasiswa/mahasiswi memiliki pengalaman belajar di luar program studinya. Selain MoU MBKM, dilakukan pula MoU mengenai Studi Lanjut, yaitu wisudawan/wisudawati lulusan Strata Satu (S1) Universitas Terbuka dapat melanjut pendidikan Strata Dua (S2) di UNPAB.

Diharapkan, MoU tersebut akan menjadi pondasi dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi di masa mendatang. Semoga ilmu, wawasan, pengetahuan, gagasan, ide, dan pengalaman yang diperoleh di bangku perkuliahan dan dalam program  Merdeka Belajar Kampus Merdeka dapat banyak memberikan sumbangsih bagi kampus masing-masing, dan menjadi modal bagi para lulusan perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah dan pembangunan nasional.

Para lulusan perguruan tinggi adalah agen perubahan, sebagai perwujudan fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukan strategis dalam pembangunan nasional. Untuk itu, peran strategis ini perlu makin ditingkatkan dalam semua dimensi pembangunan, salah satunya melalui kualitas pendidikan, baik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berguna bagi peningkatan derajat hidup kemanusiaan, sesuai dengan cita-cita APTISI SUMUT.

Berita Lainnya