unpab-selenggarakan-diskusi-internasional-ulama-antarbangsa-dorong-penguatan-pesantren-sebagai-pilar-pendidikan-dan-keagamaan-1747302408_20.jpg

UNPAB Selenggarakan Diskusi Internasional: Ulama Antarbangsa Dorong Penguatan Pesantren Sebagai Pilar Pendidikan dan Keagamaan

Medan — Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Filsafat Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) menyelenggarakan kegiatan ilmiah berskala internasional yang dirancang secara khusus untuk mahasiswa UNPAB. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber terkemuka dalam bidang keagamaan dan pendidikan Islam internasional.

Para narasumber utama yang hadir dalam acara ini adalah Al-Ustadz Mohammad Hadi Bin Minhat, Yang Dipertua (YDP) Pertumbuhan Kebajikan Al Muhibbah Melaka, Malaysia, dan Prof. Dr. Rusydi Ananda, M.Pd., Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Keduanya menyampaikan gagasan dalam diskusi bertema “Peran Ulama Antar Bangsa Dalam Memperkuat Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan dan Keagamaan.”

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor UNPAB, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, S.E., M.M., yang diwakili oleh Dekan Fakultas Agama Islam dan Humaniora (FAIHU), Dr. Abdi Syahrial, L.C., M.A.. Sambutan lainnya disampaikan oleh Dr. Bahtiar Siregar, S.Pd.I., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, dan Dato Indera Haji AB Karim Bin Haji AB Rahman, Ketua Hakim Sivil Melaka, Malaysia.

Diskusi berlangsung dengan dipandu oleh moderator Dr. Charles Rangkuti, S.Pd.I., M.Pd.I., yang menghadirkan suasana dialog yang mendalam dan inspiratif.

Dalam pemaparan materi, kedua narasumber menekankan pentingnya transfer ilmu dan tradisi Islam global dalam memperkuat posisi pesantren sebagai lembaga pendidikan. Ulama dari berbagai negara membawa perspektif baru dan pengalaman internasional yang dapat memperkaya metode pengajaran di pesantren serta menanamkan nilai-nilai Islam moderat (Wasathiyah) kepada para santri.

Menurut Al-Ustadz Mohammad Hadi Bin Minhat, pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar ilmu agama, tetapi juga menjadi pusat pembinaan akhlak, moralitas, dan kemandirian generasi muda Islam. Sementara Prof. Dr. Rusydi Ananda menegaskan bahwa melalui kerja sama lintas negara, pesantren dapat terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang adaptif, inklusif, dan memiliki daya saing global.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, UNPAB juga melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) bersama mitra strategis dari Malaysia, termasuk dengan organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Kerja sama ini bertujuan memperluas kolaborasi dalam bidang pendidikan, pengembangan kurikulum, pertukaran budaya, serta penguatan lembaga keagamaan di tingkat Asia Tenggara.

Acara ini menjadi bukti nyata komitmen UNPAB dalam mendukung internasionalisasi pendidikan Islam serta mengembangkan pesantren sebagai pusat keilmuan yang tak hanya unggul secara spiritual, namun juga tangguh dalam menghadapi tantangan global.

unpab-selenggarakan-diskusi-internasional-ulama-antarbangsa-dorong-penguatan-pesantren-sebagai-pilar-pendidikan-dan-keagamaan-1747302408_20.jpg

UNPAB Selenggarakan Diskusi Internasional: Ulama Antarbangsa Dorong Penguatan Pesantren Sebagai Pilar Pendidikan dan Keagamaan

Medan — Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Filsafat Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) menyelenggarakan kegiatan ilmiah berskala internasional yang dirancang secara khusus untuk mahasiswa UNPAB. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber terkemuka dalam bidang keagamaan dan pendidikan Islam internasional.

Para narasumber utama yang hadir dalam acara ini adalah Al-Ustadz Mohammad Hadi Bin Minhat, Yang Dipertua (YDP) Pertumbuhan Kebajikan Al Muhibbah Melaka, Malaysia, dan Prof. Dr. Rusydi Ananda, M.Pd., Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Keduanya menyampaikan gagasan dalam diskusi bertema “Peran Ulama Antar Bangsa Dalam Memperkuat Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan dan Keagamaan.”

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor UNPAB, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, S.E., M.M., yang diwakili oleh Dekan Fakultas Agama Islam dan Humaniora (FAIHU), Dr. Abdi Syahrial, L.C., M.A.. Sambutan lainnya disampaikan oleh Dr. Bahtiar Siregar, S.Pd.I., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, dan Dato Indera Haji AB Karim Bin Haji AB Rahman, Ketua Hakim Sivil Melaka, Malaysia.

Diskusi berlangsung dengan dipandu oleh moderator Dr. Charles Rangkuti, S.Pd.I., M.Pd.I., yang menghadirkan suasana dialog yang mendalam dan inspiratif.

Dalam pemaparan materi, kedua narasumber menekankan pentingnya transfer ilmu dan tradisi Islam global dalam memperkuat posisi pesantren sebagai lembaga pendidikan. Ulama dari berbagai negara membawa perspektif baru dan pengalaman internasional yang dapat memperkaya metode pengajaran di pesantren serta menanamkan nilai-nilai Islam moderat (Wasathiyah) kepada para santri.

Menurut Al-Ustadz Mohammad Hadi Bin Minhat, pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar ilmu agama, tetapi juga menjadi pusat pembinaan akhlak, moralitas, dan kemandirian generasi muda Islam. Sementara Prof. Dr. Rusydi Ananda menegaskan bahwa melalui kerja sama lintas negara, pesantren dapat terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang adaptif, inklusif, dan memiliki daya saing global.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, UNPAB juga melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) bersama mitra strategis dari Malaysia, termasuk dengan organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Kerja sama ini bertujuan memperluas kolaborasi dalam bidang pendidikan, pengembangan kurikulum, pertukaran budaya, serta penguatan lembaga keagamaan di tingkat Asia Tenggara.

Acara ini menjadi bukti nyata komitmen UNPAB dalam mendukung internasionalisasi pendidikan Islam serta mengembangkan pesantren sebagai pusat keilmuan yang tak hanya unggul secara spiritual, namun juga tangguh dalam menghadapi tantangan global.

unpab-selenggarakan-diskusi-internasional-ulama-antarbangsa-dorong-penguatan-pesantren-sebagai-pilar-pendidikan-dan-keagamaan-1747302408_20.jpg

UNPAB Selenggarakan Diskusi Internasional: Ulama Antarbangsa Dorong Penguatan Pesantren Sebagai Pilar Pendidikan dan Keagamaan

Medan — Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Filsafat Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) menyelenggarakan kegiatan ilmiah berskala internasional yang dirancang secara khusus untuk mahasiswa UNPAB. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber terkemuka dalam bidang keagamaan dan pendidikan Islam internasional.

Para narasumber utama yang hadir dalam acara ini adalah Al-Ustadz Mohammad Hadi Bin Minhat, Yang Dipertua (YDP) Pertumbuhan Kebajikan Al Muhibbah Melaka, Malaysia, dan Prof. Dr. Rusydi Ananda, M.Pd., Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Keduanya menyampaikan gagasan dalam diskusi bertema “Peran Ulama Antar Bangsa Dalam Memperkuat Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan dan Keagamaan.”

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor UNPAB, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, S.E., M.M., yang diwakili oleh Dekan Fakultas Agama Islam dan Humaniora (FAIHU), Dr. Abdi Syahrial, L.C., M.A.. Sambutan lainnya disampaikan oleh Dr. Bahtiar Siregar, S.Pd.I., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, dan Dato Indera Haji AB Karim Bin Haji AB Rahman, Ketua Hakim Sivil Melaka, Malaysia.

Diskusi berlangsung dengan dipandu oleh moderator Dr. Charles Rangkuti, S.Pd.I., M.Pd.I., yang menghadirkan suasana dialog yang mendalam dan inspiratif.

Dalam pemaparan materi, kedua narasumber menekankan pentingnya transfer ilmu dan tradisi Islam global dalam memperkuat posisi pesantren sebagai lembaga pendidikan. Ulama dari berbagai negara membawa perspektif baru dan pengalaman internasional yang dapat memperkaya metode pengajaran di pesantren serta menanamkan nilai-nilai Islam moderat (Wasathiyah) kepada para santri.

Menurut Al-Ustadz Mohammad Hadi Bin Minhat, pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar ilmu agama, tetapi juga menjadi pusat pembinaan akhlak, moralitas, dan kemandirian generasi muda Islam. Sementara Prof. Dr. Rusydi Ananda menegaskan bahwa melalui kerja sama lintas negara, pesantren dapat terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang adaptif, inklusif, dan memiliki daya saing global.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, UNPAB juga melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) bersama mitra strategis dari Malaysia, termasuk dengan organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Kerja sama ini bertujuan memperluas kolaborasi dalam bidang pendidikan, pengembangan kurikulum, pertukaran budaya, serta penguatan lembaga keagamaan di tingkat Asia Tenggara.

Acara ini menjadi bukti nyata komitmen UNPAB dalam mendukung internasionalisasi pendidikan Islam serta mengembangkan pesantren sebagai pusat keilmuan yang tak hanya unggul secara spiritual, namun juga tangguh dalam menghadapi tantangan global.

unpab-selenggarakan-diskusi-internasional-ulama-antarbangsa-dorong-penguatan-pesantren-sebagai-pilar-pendidikan-dan-keagamaan-1747302408_20.jpg

UNPAB Selenggarakan Diskusi Internasional: Ulama Antarbangsa Dorong Penguatan Pesantren Sebagai Pilar Pendidikan dan Keagamaan

Medan — Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Filsafat Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) menyelenggarakan kegiatan ilmiah berskala internasional yang dirancang secara khusus untuk mahasiswa UNPAB. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber terkemuka dalam bidang keagamaan dan pendidikan Islam internasional.

Para narasumber utama yang hadir dalam acara ini adalah Al-Ustadz Mohammad Hadi Bin Minhat, Yang Dipertua (YDP) Pertumbuhan Kebajikan Al Muhibbah Melaka, Malaysia, dan Prof. Dr. Rusydi Ananda, M.Pd., Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Keduanya menyampaikan gagasan dalam diskusi bertema “Peran Ulama Antar Bangsa Dalam Memperkuat Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan dan Keagamaan.”

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor UNPAB, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, S.E., M.M., yang diwakili oleh Dekan Fakultas Agama Islam dan Humaniora (FAIHU), Dr. Abdi Syahrial, L.C., M.A.. Sambutan lainnya disampaikan oleh Dr. Bahtiar Siregar, S.Pd.I., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, dan Dato Indera Haji AB Karim Bin Haji AB Rahman, Ketua Hakim Sivil Melaka, Malaysia.

Diskusi berlangsung dengan dipandu oleh moderator Dr. Charles Rangkuti, S.Pd.I., M.Pd.I., yang menghadirkan suasana dialog yang mendalam dan inspiratif.

Dalam pemaparan materi, kedua narasumber menekankan pentingnya transfer ilmu dan tradisi Islam global dalam memperkuat posisi pesantren sebagai lembaga pendidikan. Ulama dari berbagai negara membawa perspektif baru dan pengalaman internasional yang dapat memperkaya metode pengajaran di pesantren serta menanamkan nilai-nilai Islam moderat (Wasathiyah) kepada para santri.

Menurut Al-Ustadz Mohammad Hadi Bin Minhat, pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar ilmu agama, tetapi juga menjadi pusat pembinaan akhlak, moralitas, dan kemandirian generasi muda Islam. Sementara Prof. Dr. Rusydi Ananda menegaskan bahwa melalui kerja sama lintas negara, pesantren dapat terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang adaptif, inklusif, dan memiliki daya saing global.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, UNPAB juga melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) bersama mitra strategis dari Malaysia, termasuk dengan organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Kerja sama ini bertujuan memperluas kolaborasi dalam bidang pendidikan, pengembangan kurikulum, pertukaran budaya, serta penguatan lembaga keagamaan di tingkat Asia Tenggara.

Acara ini menjadi bukti nyata komitmen UNPAB dalam mendukung internasionalisasi pendidikan Islam serta mengembangkan pesantren sebagai pusat keilmuan yang tak hanya unggul secara spiritual, namun juga tangguh dalam menghadapi tantangan global.

unpab-selenggarakan-diskusi-internasional-ulama-antarbangsa-dorong-penguatan-pesantren-sebagai-pilar-pendidikan-dan-keagamaan-1747302408_20.jpg

UNPAB Selenggarakan Diskusi Internasional: Ulama Antarbangsa Dorong Penguatan Pesantren Sebagai Pilar Pendidikan dan Keagamaan

Medan — Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Filsafat Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) menyelenggarakan kegiatan ilmiah berskala internasional yang dirancang secara khusus untuk mahasiswa UNPAB. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber terkemuka dalam bidang keagamaan dan pendidikan Islam internasional.

Para narasumber utama yang hadir dalam acara ini adalah Al-Ustadz Mohammad Hadi Bin Minhat, Yang Dipertua (YDP) Pertumbuhan Kebajikan Al Muhibbah Melaka, Malaysia, dan Prof. Dr. Rusydi Ananda, M.Pd., Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Keduanya menyampaikan gagasan dalam diskusi bertema “Peran Ulama Antar Bangsa Dalam Memperkuat Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan dan Keagamaan.”

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor UNPAB, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, S.E., M.M., yang diwakili oleh Dekan Fakultas Agama Islam dan Humaniora (FAIHU), Dr. Abdi Syahrial, L.C., M.A.. Sambutan lainnya disampaikan oleh Dr. Bahtiar Siregar, S.Pd.I., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, dan Dato Indera Haji AB Karim Bin Haji AB Rahman, Ketua Hakim Sivil Melaka, Malaysia.

Diskusi berlangsung dengan dipandu oleh moderator Dr. Charles Rangkuti, S.Pd.I., M.Pd.I., yang menghadirkan suasana dialog yang mendalam dan inspiratif.

Dalam pemaparan materi, kedua narasumber menekankan pentingnya transfer ilmu dan tradisi Islam global dalam memperkuat posisi pesantren sebagai lembaga pendidikan. Ulama dari berbagai negara membawa perspektif baru dan pengalaman internasional yang dapat memperkaya metode pengajaran di pesantren serta menanamkan nilai-nilai Islam moderat (Wasathiyah) kepada para santri.

Menurut Al-Ustadz Mohammad Hadi Bin Minhat, pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar ilmu agama, tetapi juga menjadi pusat pembinaan akhlak, moralitas, dan kemandirian generasi muda Islam. Sementara Prof. Dr. Rusydi Ananda menegaskan bahwa melalui kerja sama lintas negara, pesantren dapat terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang adaptif, inklusif, dan memiliki daya saing global.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, UNPAB juga melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) bersama mitra strategis dari Malaysia, termasuk dengan organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Kerja sama ini bertujuan memperluas kolaborasi dalam bidang pendidikan, pengembangan kurikulum, pertukaran budaya, serta penguatan lembaga keagamaan di tingkat Asia Tenggara.

Acara ini menjadi bukti nyata komitmen UNPAB dalam mendukung internasionalisasi pendidikan Islam serta mengembangkan pesantren sebagai pusat keilmuan yang tak hanya unggul secara spiritual, namun juga tangguh dalam menghadapi tantangan global.

Berita Lainnya