workshop-pengawetan-bambu_39.jpg

Teknologi Bambu Sebagai Salah Satu Solusi Menjawab Tuntutan Keberlanjutan

Bambu memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia. Penelitian di China mengungkapkan bahwa hutan Bambu mampu menyerap air kedalam tanah hingga 240% dibandingkan hutan Pinus. Bambu sebagai Local Indigenous Material juga mampu menyerap CO2 sebanyak 62 ton/Ha/th dan melepaskan oksigen dari hasil fotosintesis  lebih banyak 35 % dari pohon lain. Manfaat lainnya sebagai material hutan bambu seluas 60Ha pada setiap tahunnya dapat membangun 1000 rumah bambu. Fenomena ini semakin diakui dunia arsitektur terbukti dengan munculnya teknologi baru dalam memanfaatkan bambu untuk ruang kehidupan manusia.

Sebagai Program Studi yang memiliki konsentrasi Arsitektur dan Arsitektur Lansekap, perkembangan teknologi terkait material dan perancangan menjadi salah satu fokus utama. Maka dalam rangka Bulan Diskusi Ilmiah, Prodi Teknik Arsitektur UNPAB menyelenggarakan Rangkaian Kuliah Tamu (Mata Kuliah Thematik Arsitektur Lansekap), Kuliah Umum (Teknologi Bambu Sebagai Salah Satu Solusi Menjawab Tuntutan Keberlanjutan) dan Workshop Pengawetan Bambu yang dilaksanakan pada 15 – 17 Oktober 2015 di Kampus Pancabudi.

Berita Lainnya